Aug 24, 2010

Yang Harus & Jangan Dilakukan Saat Berhenti Kerja

APA pun alasan Anda pindah tempat kerja dan perusahaan, ada etika yang harus dijalankan saat Anda berpamitan dan keluar dari perusahaan tersebut. Cara yang paling tepat dilakukan ialah dengan bersikap diplomatis.

Diplomatis bisa diartikan sebagai sebuah taktik dan keahlian komunikasi dalam hal menangani seseorang. Sikap ini diperlukan umumnya dalam hal bisnis maupun hubungan pribadi, terutama saat seseorang memutuskan untuk pindah kerja. Singkatnya, setiap orang harus bersikap netral dan tetap menjaga hubungan baik dengan orang-orang maupun perusahaan yang ditinggalkan.

Mengapa begitu? Karena dunia sesungguhnya amatlah kecil. Anda tak akan tahu akan ke mana perjalanan hidup Anda setelah keluar dari perusahaan tersebut.

Bisa jadi, orang yang akan Anda jumpai di perusahaan baru masih berhubungan dekat dengan orang di perusahaan lama. Bisa jadi pula suatu saat nanti Anda harus berkomunikasi atau berhubungan dengan orang di perusahaan lama. Singkat kata, jangan sampai Anda membuat sebuah hubungan baik menjadi berantakan.

Karena itulah, tak peduli apakah Anda mengundurkan diri, di-PHK, atau dipecat, berikut beberapa hal yang harus dan jangan Anda lakukan saat akan meninggalkan perusahaan lama.

Yang Harus Dilakukan

1. Lakukan pemberitahuan pengunduran diri Anda secara profesional

Pertama, beri tahukan supervisor terlebih dahulu soal rencana Anda. Kemudian beri tahu temanteman terdekat, kemudian ke staf departemen. Yang pasti, beri tahukan sesuai jenjang dari bawah ke atas (supervisor kemudian atasan supervisor) agar tidak ada yang merasa dilangkahi.

2. Tulis surat pengunduran diri secara profesional

Tak perlu menulis surat dengan panjang lebar. Cukup katakan bahwa Anda mengundurkan diri dari perusahaan tersebut karena ingin mengejar kesempatan dan tantangan yang berbeda. Tak peduli apakah Anda ada masalah atau tidak dengan supervisor Anda, surat pengunduran diri harus disampaikan dengan penuh respek dan kesopanan tinggi.

3. Selesaikan pekerjaan Anda

Selesaikan tugas di kantor sesuai dengan waktu saat Anda resmi keluar dari kantor tersebut. Jika ada proyek yang memang masih dalam proses pengerjaan dan masih jauh dari tenggat, buatlah daftar hal-hal yang sudah Anda lakukan dan hal apa saja yang harus dilakukan untuk meneruskan proyek tersebut. Jangan mentang-mentang Anda tinggal menghitung hari di perusahaan tersebut, maka Anda memilih untuk menghilang hingga waktunya Anda keluar secara resmi. Lebih baik tetaplah aktif pada kegiatan Anda di kantor, bekerjalah seperti biasa agar Anda bisa meninggalkan kesan yang baik pada seluruh komponen perusahaan yang Anda tinggalkan.

4. Tawarkan bantuan untuk membantu pengganti Anda

Jika waktunya memungkinkan, tawarkan bantuan pada pengganti posisi Anda. Namun jika pengganti Anda baru hadir setelah Anda mengundurkan diri, Anda bisa meninggalkan informasi nomor telepon agar pengganti Anda bisa meminta bantuan jika ia menemui kesulitan.

5. Bersikap bijak

Anda mungkin saja tidak menyukai teman, atasan, atau atasan dari atasan Anda. Namun, jangan gunakan kesempatan terakhir Anda di perusahaan tersebut dengan menjelekkan atau mengungkap aib mereka. Jika ada yang mengganjal, sampaikan keluhan secara profesional. Sampaikan pendapat Anda secara global atau garis besar.

Yang Tidak Boleh Dilakukan

1. Jangan mendadak Jangan lakukan pengunduran diri

Anda pada hari-hari terakhir. Sampaikan keinginan Anda mengundurkan diri, sebulan atau minimal dua minggu sebelumnya, agar perusahaan bisa memiliki waktu yang cukup untuk mencari pengganti Anda. Setelah itu, berikan pengarahan kepada pengganti Anda agar ia bisa segera beradaptasi dan bekerja sebaik Anda.

2. Jangan umbar keburukan perusahaan

Tahan diri Anda untuk tidak menceritakan keburukan perusahaan yang akan Anda tinggalkan pada rekan kerja atau atasan dan rekan kerja baru di perusahaan baru Anda. Ini untuk menjaga citra Anda sebagai karyawan yang tidak bermulut besar dan gemar menjelek-jelekkan perusahaan lama. Bagaimanapun, perusahaan lama tetap berjasa memberi pengalaman kerja pada diri Anda.

3. Jangan membuat kacau meja kerja

Rapikan meja kerja Anda. Tinggalkan barang-barang yang menjadi milik perusahaan dan ambil barang milik Anda.

4. Ucapkan salam perpisahan yang optimis

Jangan kirimkan salam perpisahan kepada rekan kerja Anda yang sifatnya menyombongkan diri atau sedih berlebihan. Ini malah akan mengganggu konsentrasi dan kerja mereka yang ditinggalkan. Tinggalkan nomor kontak yang bisa mereka hubungi agar Anda dan rekan kerja tetap bisa berhubungan. Bagaimanapun, mereka adalah network Anda. Ingatlah, pergi dengan meninggalkan kesan yang baik akan menguntungkan Anda, karena suatu saat nanti Anda akan tetap membutuhkan mereka.

2 comments:

  1. wah bener banget tu sob..
    ...
    Tp dulu saya ngga berani untuk mengundurkan diri/berenti dari tempat saya kerja, sampe sekarang pun ngga berani ngomong

    ReplyDelete
  2. kenapa bro kayaknya mau berenti ya dr kerja...

    ReplyDelete

Komentarnya Donk..
Isikan Komentar Kamu, pertanyaan Temen-Temen Di bawah ini Tanpa mengandung Unsur SARA. Tunggu Kunjungan saya Di blog Sahabat. Terimakasih.